Home » , » Sudahkah Anda Berbagi Hari Ini ?

Sudahkah Anda Berbagi Hari Ini ?

Apakah Anda masih sering menghubungi teman kantor lama Anda ?

Saya rasa sebagian besar akan menjawab “ya”. Kemungkinan besar Anda masih berhubungan baik dengan salah satu teman kantor lama Anda, entah melalui Whats App atau bertemu langsung. Ya, meskipun Anda telah mengundurkan diri dan tidak memiliki kewajiban secara profesional setidaknya hubungan silaturahmi secara personal sebaiknya jangan pernah putus.

Ketika berkomunikasi tidak jarang kita menanyakan kabar satu sama lain atau mungkin curhat dengan pekerjaan yang saat ini dijalani. Hal yang wajar. Saya pun sama seperti Anda yang masih mencoba menjalin silaturahmi dengan teman teman saya. Hingga saya menemukan suatu hal yang membuat saya berpikir dan menuangkannya dalam artikel ini.

Beberapa waktu lalu saya datang mengunjungi kantor lama saya dan tentunya menemui para teman kerja saya sebelumnya. Kami bertukar kabar dengan diiringi senyuman. Saya merasa senang karena mereka masih menyambut saya dengan baik. Sebelum pulang, saya menghubungi mantan atasan saya yang dulu sempat membuat saya merasa sebal namun juga sering menasehati saya. Entah bagaimana, saat itu saya merasa bahwa kunjungan saya tidak lengkap tanpa bertemu dengannya.

Pada akhirnya saya berhasil menemuinya di ruangannya setelah sebelumnya saya cukup grogi karena telah lama tak bertemu. Ia menyambut saya dengan ramah, ia sama sekali tak berubah dari terakhir kali saya bertemu dengannya. Awalnya kami sekedar bertukar kabar secara pribadi hingga ia mulai menanyakan bagaimana pekerjaan saya saat ini. Ia memberikan saya beberapa nasehat dalam karir saya dan saya merasa sangat senang mendengarnya. Seperti yang saya bilang, ia tidak berubah, masih sama dengan sosok yang saya kenal.



Demi tuhan, dulu saya sering dibuat kesal olehnya. Alasan saya ingin menemuinya  adalah karena meskipun ia menyebalkan ia adalah seorang yang berwawasan luas dan memiliki lebih banyak pengalaman dibanding saya. Ia memang menyebalkan dan saya tidak bisa mengubahnya, namun fakta yang tak dapat diubah adalah ia tidak pelit berbagi ilmu bahkan kepada saya yang bukan lagi anggota timnya.

Pertemuan saya dengannya saat itu memberikan perasaan hangat di dalam diri saya. Saya tidak hanya menjalin kembali tali silaturahmi yang lama terputus melainkan saya juga mendapat petuah yang berguna untuk nasib saya. Baginya mungkin pertemuan dengan saya adalah sebuah pertemuan dengan teman lama, namun bagi saya pertemuan saya kali itu adalah sebuah pertemuan yang “berisi”.
Pertemuan itu juga membuat saya berpikir tentang diri saya ke depannya. Apakah kelak ada seseorang yang ingin menemui saya untuk mendapat nasihat dari saya ? Dan saya pun ingin mengajak Anda berpikir hal yang sama, untuk sama sama menentukan jawabannya sejak hari ini.

Sudahkah kita berbagi ?

Saya yakin, kita memiliki sejumlah kompetensi yang cukup membuat kita layak disebut sebagai seorang profesional. Sebagian besar mungkin telah menduduki posisi manajerial dengan pengalaman yang tak perlu diragukan. Namun sudahkah kita berbagi kepada orang lain tentang apa yang telah kita ketahui ? Sudahkah kita membagikan pengalaman yang mungkin berguna bagi orang lain ? Seberapa seringkah kita memberikan nasihat yang membangun bagi orang lain ?

Saya rasa, petuah diam itu emas tidak selalu sesuai dalam setiap situasi. Dalam hal ini, pengalaman yang kita miliki akan lebih bernilai jika itu dapat menjadi sumber ilmu bagi orang lain. Prinsip hidup kita mungkin dapat membantu orang lain yang mungkin sedang membutuhkan petunjuk. Berbagi pengalaman atau memberi nasihat mungkin akan menghabiskan energi bagi sebagian besar orang, namun itu adalah sebuah kebaikan yang kelak akan kembali pada diri kita sendiri.

Orang lain mungkin mengetahui bahwa kita memiliki banyak pengalaman yang bisa diteladani, namun jika kita tidak membuka diri maka orang lain belum tentu akan berani mendekati. Kita bisa memilih untuk menerangi diri kita sendiri atau menjadi secercah cahaya bagi orang lain.

Sudahkah kita mencari ?

Kita tidak bisa menuang dari gelas yang kosong. Ada banyak hal yang dapat kita bagikan kepada orang lain, namun tentu kita juga perlu mengisi diri kita agar dapat terus berbagi. Oleh karena itu, untuk mencapai apa yang kita inginkan kita perlu menentukan sumber mata air yang dapat memberikan informasi yang kita butuhkan.

Pertanyaannya adalah sudahkah kita mengelilingi diri kita dengan mereka yang mampu “mengisi” diri kita ? Pertemanan adalah penting, namun dengan siapa kita berteman juga merupakan hal yang penting. Kita semua tahu, siapa yang sering kita temui secara tidak langsung mempengaruhi diri kita. Kita semua memiliki sisi negatif dan untuk itu kita perlu orang lain yang mampu membanjiri kita dengan energi positifnya.

Mencari seseorang untuk diajak memancing atau berbelanja bersama memang menyenangkan. Menemui seseorang yang bisa diajak curhat juga menyenangkan. Namun menemui seseorang yang dapat memberikan kita sebuah nasihat tidak hanya menyenangkan melainkan menenangkan. Penuhi diri kita dengan hal hal positif, agar kita juga mampu menyebarkan energi positif bagi orang lain.

Berbagi tidak membuat diri kita seolah olah adalah yang paling tahu. Mencari juga tidak membuat diri kita seolah olah adalah yang paling bodoh. Mencari untuk berbagi. Mendapatkan energi positif untuk menyebarkan energi positif. Meski setiap dari kita memiliki sisi negatif, jadikanlah sisi positif dari diri kita sebagai sisi dominan.

Untuk Anda yang telah menjadi seorang pemimpin, atau untuk Anda yang ingin menjadi seorang pemimpin, saya sering mendengar bahwa pemimpin adalah mereka yang bisa membuat orang lain berkeinginan untuk menjadi lebih baik lagi. Maka berbagilah. Karena berbagi membuat Anda dan orang lain setingkat lebih baik.


Namun jika Anda merasa tidak memiliki sesuatu untuk dibagikan, maka bergurulah. Penuhi diri Anda dengan hal hal yang berguna. Carilah ilmu sebanyak mungkin sehingga Anda  merasa percaya diri untuk berbagi. Tidak ada orang yang sempurna, namun kita dapat memilih untuk menjadi seseorang yang selalu melakukan yang terbaik. 

0 komentar:

Post a Comment