6 Indikator Perusahaan "Berpotensi" - Bekerja di perusahaan ternama
adalah impian setiap orang. Jelas saja, perusahaan ternama menawarkan gaji
besar, kompensasi menggiurkan dan juga memberikan rasa percaya diri di dalam
diri kita.
Namun sayangnya untuk bekerja di
perusahaan ternama pun butuh kerja keras. Perusahaan ternama tidak menawarkan
gaji besar secara cuma cuma, mereka memasang kualifikasi tinggi bagi para calon
pekerjanya. Dimulai dari syarat pendidikan, kompetensi, pengalaman kerja hingga
kemampuan interpersonal lainnya.
Alih alih bekerja di perusahaan
yang “dikenal semua orang”, seringkali kita terperangkap di perusahaan yang
“jarang dikenal namanya”. Biasanya perusahaan yang “jarang dikenal namanya” ini
adalah perusahaan yang tengah berkembang.
Lalu, apakah bekerja di
perusahaan berkembang adalah suatu hal yang buruk ? Tentu saja tidak !
Perusahaan menengah meski seringkali tidak dapat menyaingi perusahaan ternama
dalam hal kompensasi dan benefit, namun masih dapat membangkitkan rasa percaya
diri bagi karyawannya.
Lantas bagaimana cara membedakan
mana perusahaan berkembang yang berpotensi dan mana yang tidak ? Kata potensi
sendiri seringkali diartikan dalam diri kita sebagai perusahaan yang “enggak
malu maluin kalau diceritakan ke orang”. Sebelum Anda bekerja di suatu
perusahaan, ada baiknya Anda mempelajari indikator berikut agar tidak terjebak
dalam perusahaan yang “tidak berpotensi”.
1. Sumber Lowongan Kerja
Sumber lowongan kerja adalah
pintu pertama yang dapat kita ketahui tentang perusahaan karena pada umumnya di
dalamnya terdapat informasi perusahaan dan rincian pekerjaan untuk posisi yang
kita lamar.
Namun ternyata darimana kita
mendapatkan informasi lowongan pekerjaan dapat menjadi indikator penting
tentang perusahaan tersebut. Kenapa ?
Saya yakin sebagian besar dari Anda telah mengenal situs pencari kerja jobstreet ataupun jobsDB. Kedua situs tersebut adalah situs yang paling dipercaya oleh para pencari kerja, oleh karena itu perusahaan (pemberi kerja) juga harus mengeluarkan sejumlah biaya untuk menarik para pencari kerja yang berkualitas.
Lain halnya dengan situs lowongan
kerja lainnya yang bersifat gratis, pengunjungnya mungkin akan lebih sedikit
dibanding kedua situs di atas. Hal ini dapat mencerminkan kondisi finansial
perusahaan dan kepeduliannya terhadap sumber daya manusia.
2. Lokasi Kerja
Lokasi kerja seringkali
menggambarkan image dari suatu perusahaan. Di Jakarta sendiri dikenal kawasan
segitiga emas yang merupakan kawasan perkantoran elite yang terletak di Jl.
Jend. Sudirman – Jl. Jend. Gatot Subroto – Jl. HR Rasuna Said.
Mengapa perkantoran yang terletak
di kawasan tersebut disebut elite ? Mengingat kawasan segitiga emas adalah
kawasan yang strategis, bukanlah hal yang aneh apabila harga sewa / jual di
wilayah tersebut terbilang mahal. Nah, perusahaan yang bersedia membayar harga
sewa / jual tersebut tentunya perusahaan yang setidaknya memiliki cash flow
yang cukup baik.
Coba bandingkan, jika Anda
ditawari pekerjaan di antara 2 (dua) perusahaan, di wilayah Jl. HR Rasuna Said
dan wilayah Tebet ? Mana yang lebih Anda pilih ? Saya rasa sebagian besar dari
Anda akan lebih memilih perusahaan di wilayah Jl. HR Rasuna Said.
Tapi, apakah perusahaan yang
terletak di luar wilayah strategis adalah perusahaan yang buruk ? Tidak juga.
Beberapa perusahaan memiliki pertimbangan lain dalam penentuan lokasi, misalkan
jarak lokasi dengan tempat penyedia bahan baku.
3. Kondisi Fisik Perusahaan
Bayangkan jika Anda menjumpai
suatu bangunan yang lusuh, sedikit berlumut, keropos dan tanpa papan nama
perusahaan. Kemungkinan Anda akan berpikir, “Ini perusahaan atau bukan ya ?”.
Meskipun terletak di wilayah strategis, anda tetap akan merasa ragu. Kondisi
fisik perusahaan saja diabaikan, apalagi karyawannya ?
Bandingkan dengan perusahaan yang
terletak di wilayah kurang strategis dan hanya berupa ruko, namun kondisi fisik
perusahaannya tertata, terdapat papan nama perusahaan dan bersih. Saya rasa
Anda akan tetap tertarik untuk menjadi bagian dari perusahaan tersebut.
Sama halnya dengan biaya sewa,
biaya perawatan juga merupakan komponen yang menandakan kepedulian perusahaan
terhadap image perusahaannya. Perusahaan yang terletak di kawasan kurang
strategis namun merawat fisik perusahaannya tetap terlihat meyakinkan,
begitupun sebaliknya. Tapi, kalau sudah terletak di kawasan kurang strategis,
fisik perusahaan tak terurus, kira kira apa ya yang ada di benak Anda ?
4. Lobby
Lobby adalah bagian perusahaan
yang pertama kali dikunjungi oleh pihak eksternal. Karena itu, lobby juga
menunjukkan bagaimana kepedulian perusahaan. Hal paling mudah yang dapat
dipantau adalah receptionist dan furniture yang ada di dalamnya seperti sofa
dan meja.
Receptionist bertugas untuk
menyambut pihak eksternal yang berkunjung ke perusahaan. Itulah mengapa
penampilan menarik sangat dibutuhkan oleh mereka yang bekerja sebagai
receptionist. Sebagian besar perusahaan selalu menempatkan receptionist di
lobby atau bagian pertama yang dihampiri oleh pihak eksternal, namun ada
beberapa perusahaan lainnya yang meniadakan receptionist. Padahal jika dipikir,
receptionist juga berperan penting loh.
Bayangkan jika kita datang ke suatu tempat dan tidak ada receptionist, kemungkinan kita akan merasa bingung. Setidaknya perusahaan yang mempekerjakan seorang receptionist menaruh perhatian pada pihak eksternal yang datang berkunjung.
Bayangkan jika kita datang ke suatu tempat dan tidak ada receptionist, kemungkinan kita akan merasa bingung. Setidaknya perusahaan yang mempekerjakan seorang receptionist menaruh perhatian pada pihak eksternal yang datang berkunjung.
Hal lain yang dapat diperhatikan
adalah furniture. Bayangkan jika Anda berkunjung ke suatu perusahaan yang
sofanya dekil, meja lapuk dan berdebu. Inventaris perusahaan saja tidak
diperhatikan, apalagi yang lain ?
5. Kamar Mandi
Kamar mandi adalah bagian lain
dari perusahaan yang mudah untuk dipantau oleh pihak eksternal. Setidaknya
sekali, Anda akan pergi ke kamar mandi untuk merapihkan penampilan ataupun
buang air kecil.
Untuk perusahaan yang berada di
gedung, kamar mandi difasilitasi oleh pengelola gedung sehingga hal ini dapat
dikecualikan. Namun jika perusahaan memiliki gedung sendiri, maka kebersihan
kamar mandi dan fasilitasnya menjadi tanggung jawab perusahaan.
Kamar mandi yang kotor, berbau
dan berantakan mencerminkan kurangnya rasa peduli perusahaan terhadap kebersihan
dan juga kenyamanan karyawan maupun pihak eksternal. Begitupun sebaliknya,
kamar mandi yang bersih dapat membuat pihak eksternal merasa nyaman.
6. Ruang Tes / Wawancara
Dalam tahap tes / wawancara, Anda
akan melakukannya di suatu ruangan lain yang lebih bersifat private. Hal ini
dapat Anda manfaatkan untuk mengamati lingkungan perusahaan lebih dalam. Apakah
lingkungan kerjanya kondusif, rapih, bersih dan sebagainya.
Selain fasilitas yang dapat Anda
amati, private atau tidaknya suatu tes akan mempengaruhi penilaian Anda. Anda
tentu akan merasa kurang nyaman apabila ketika Anda melakukan tes, tiba tiba
terdengar suara mesin bor atau suara orang berteriak.
Hal tersebut dapat menunjukkan
lingkungan kerja dari perusahaan tersebut dan Anda dapat menarik kesimpulan
berdasarkan situasi tersebut, apakah lingkungan kerja tersebut cocok dengan
Anda.
Setelah membaca 6 indikator
tersebut saya berharap agar Anda dapat lebih selektif dalam memilih perusahaan
tempat Anda bekerja.
Namun tentunya tidak ada salahnya mencoba dan segala sesuatu hal terjadi karena suatu alasan. Anda tentu masih ingat kata kiasan “mutiara akan tetap berkilauan meski di dalam lumpur”. Begitu pun Anda, jika Anda adalah seorang pemenang maka Anda akan tetap memberikan kinerja terbaik Anda meski dalam situasi terburuk.
Namun tentunya tidak ada salahnya mencoba dan segala sesuatu hal terjadi karena suatu alasan. Anda tentu masih ingat kata kiasan “mutiara akan tetap berkilauan meski di dalam lumpur”. Begitu pun Anda, jika Anda adalah seorang pemenang maka Anda akan tetap memberikan kinerja terbaik Anda meski dalam situasi terburuk.
Nice...
ReplyDelete