Home » » 4 Akibat Jenuh Bekerja dan Cara Mengatasinya

4 Akibat Jenuh Bekerja dan Cara Mengatasinya

4 Akibat Jenuh Bekerja dan Cara Mengatasinya - Pekerjaan yang kita lakukan terdiri dari beberapa aktifitas yang bersifat rutin ataupun non rutin. Bekerja dengan aktivitas rutin akan membuat kita jenuh namun kita harus segera mencari cara untuk mengatasinya karena akibat dari rasa jenuh tersebut membuat produktivitas kerja menurun.

Aktifitas rutin merupakan aktifitas sama yang akan selalu kita lakukan di setiap hari dalam jangka waktu panjang. Sedangkan aktifitas non rutin adalah suatu pekerjaan yang dilakukan berdasarkan suatu kondisi tertentu dan tidak dilakukan terus menerus.

Tanpa kita sadari, sebenarnya di dalam pekerjaan kita terkandung 2 (dua) unsur tersebut. Saya akan contohkan untuk pekerjaan dengan posisi Procurement Officer dimana tanggung jawab utamanya adalah memenuhi permintaan barang atau jasa dari internal perusahaan dengan target waktu dan kualitas.
  • Aktifitas Rutin : Membuat Purchase Order sesuai dengan Purchase Request ataupun permintaan dari User (selalu dilakukan setiap kali ada permintaan)
  • Aktifitas Non Rutin : Melakukan evaluasi vendor (dapat dilakukan setiap beberapa bulan sekali)
Namun, ada juga beberapa perusahaan merancang pekerjaan dalam suatu posisi yang kegiatannya melulu bersifat rutin. Hal ini berbahaya bagi karyawan karena dapat menyebabkan rasa jenuh seolah olah mereka bekerja layaknya robot yang selalu melakukan hal yang sama setiap harinya.

Jenuh karena pekerjaan adalah salah satu penyebab kejenuhan karyawan. Penyebab lainnya dapat berupa kejenuhan dengan sikap atasan, jenuh dengan lingkungan kerja maupun budaya kerja.

Rasa jenuh sendiri bukan merupakan perasaan asing bagi karyawan dan juga bukan merupakan hal baru yang dihadapi perusahaan.Namun rasa jenuh ini dapat mempengaruhi kondisi psikologis karyawan dan menyebabkan mereka berada dalam kondisi berikut :

4 Akibat Jenuh Bekerja dan Cara Mengatasinya


1. Memutuskan Resign 



4 Akibat Jenuh Bekerja dan Cara Mengatasinya


Pada kondisi ini, karyawan berada dalam kondisi jenuh akut. Resign sendiri merupakan hak karyawan, namun tentunya resign harus tetap memiliki alasan yang kuat. Untuk apa ? Agar Anda tidak menyesal di kemudian hari.

Maksudnya ?

Jika Anda resign dan melamar pekerjaan di perusahaan lain, adalah pertanyaan yang wajar jika Anda ditanya "Apa alasan Anda mengundurkan diri?". Maka pikirkan baik baik jawaban dari pertanyaan ini sebelum Anda mengundurkan diri.

Beberapa hal di bawah ini adalah alasan resign yang seringkali disanggah oleh pewawancara :
  • Pekerjaannya berat. Lalu pewawancara akan bertanya "seberat apa sih ?" dan kemudian pewawancara akan berpikir bahwa Anda adalah orang yang mudah menyerah pada situasi.
  • Pekerjaan tidak sesuai dengan minat. Lalu pewawancara akan bertanya "Memangnya tidak cari tau pekerjaannya apa ?" dan kemungkinan pewawancara akan berpikir Anda adalah orang yang tidak berpikir panjang dan tidak mau mencoba hal baru.
  • Tidak ada jenjang karir. Jika Anda tidak memikirkannya dengan baik, maka pertanyaan ini dapat menjadi bumerang bagi Anda. Kenapa ? Karena pewawancara pasti akan bertanya, "Struktur Organisasinya bagaimana ? Memangnya kamu sudah bekerja berapa lama ?".
Apabila Anda mengemukakan bahwa Anda telah bekerja untuk jangka waktu yang lama pewawancara akan berpikir kemungkinan kamu tidak memiliki kompetensi sehingga tidak mendapatkan promosi.

Apabila Anda mengemukakan bahwa Anda telah bekerja untuk jangka waktu yang tidak terlalu lama pewawancara akan berpikir bahwa Anda terlalu terburu buru.

Lalu alasan apa yang tepat yang bisa saya gunakan untuk mengundurkan diri ?

Anda jangan terlalu berpikir panjang untuk mengundurkan diri jika :
  • Perusahaan tidak mengikuti peraturan dari pemerintah. Misalkan manipulasi pajak, tidak ikut serta dalam program BPJS, gaji di bawah UMR tanpa alasan yang jelas, dan sebagainya.
  • Tidak memberikan toleransi beragama.
  • Sistem yang tidak transparan. Misalkan, Anda diminta untuk menginput transaksi atas nama pemilik perusahaan ke dalam akun prive tanpa mengetahui detail transaksi.
  • Prosedur yang tidak kunjung rapih. Umumnya perusahaan yang telah berumur tiga tahun wajib memiliki prosedur yang baku untuk dapat beroperasi dengan baik. Jika perusahaan Anda telah berdiri lebih dari tiga tahun, dan tidak ada kemauan perusahaan untuk membenahi, mungkin ada baiknya Anda memutuskan untuk resign.
  • Penggajian yang selalu telat. Bilangnya gajian setiap tanggal 28, tapi sampai sekarang belum gajian padahal sudah tanggal 30. Bulan lalu juga begini. Jika hal ini terjadi berturut turut tanpa penjelasan dari perusahaan, mungkin lebih baik Anda resign ? Kenapa ? Gaji adalah hak karyawan yang wajib diberikan sesuai jadwal. Jika perusahaan tidak dapat memenuhi janji kepada karyawan, bagaimana ke depannya ?
Jika Anda resign karena salah satu dari alasan di atas, perusahaan lain pun akan memaklumi alasan Anda yang cukup logis dan tidak mengada - ada. Namun jika tidak, coba dipikirkan kembali apakah resign adalah jalan terbaik ? Atau justru resign hanyalah cara sementara untuk menghilangkan kejenuhan Anda ?

2. Keinginan untuk resign yang tertunda 



4 Akibat Jenuh Bekerja dan Cara Mengatasinya


Pada kondisi ini, karyawan sering berdiskusi dalam hati, "Resign, engga, resign, engga" dan akhirnya mereka mengurungkan kembali niat untuk mengundurkan diri.

Apabila Anda merasakan hal tersebut, hal ini menandakan bahwa Anda murni berada dalam tahap jenuh sehingga Anda mulai berpikir untuk mengundurkan diri. Namun keraguan Anda mencerminkan bahwa masih ada banyak hal yang harus dipertahankan untuk tetap bekerja di perusahaan tersebut. Entah dari segi benefit, lokasi kerja, lingkungan kerja dan sebagainya.

Saran :
  • Gali penyebab rasa jenuh Anda. Tanyakan pada diri Anda apa penyebabnya. Apakah penyebab berasal dari dalam diri Anda, atau dari faktor eksternal.
  • Pertimbangkan dengan baik dampak negatif dan positif jika Anda mengambil keputusan untuk resign.
  • Bergaul dengan orang yang selalu berpikiran positif sehingga pikiran Anda tidak dipenuhi dengan hal negatif.
  • Ceritakan kepada atasan Anda, mungkin saja atasan Anda dapat membantu Anda agar dapat bekerja dengan nyaman. Jika atasan Anda tidak bisa membantu, cobalah untuk bercerita dengan HRD Anda.

3. Berpikiran Positif





Good Job ! Ini menandakan bahwa Anda adalah seorang yang positi yang dapat mengambil atau mencari hal positif dari masalah yang ada.

Saran :
  • Kuatkan pendirian Anda pada apa yang Anda yakini namun tetap berpikiran terbuka pada situasi yang ada. Berpikir positif memang baik, namun jangan sampai melewatkan hal - hal yang memang patut dicurigakan.
  • Salurkan semangat Anda pada kegiatan yang bermanfaat, misalkan merapihkan suatu proses yang belum tertata. Cobalah menantang diri Anda untuk melakukan pekerjaan yang lebih menantang sehingga kemampuan diri Anda dapat berkembang.
  • Bergaul dengan orang yang kurang bersemangat. Salurkan energi positif Anda kepada orang lain agar mereka dapat merasakan energi Anda. Jika semua orang berpikiran positif, bukankah kerja sama akan terjalin lebih mudah ?

4. Tetap Bekerja dengan Kinerja Asal - Asalan


Apabila Anda berada dalam tahap ini, ketahuilah bahwa Anda secara tidak langsung menjadi provokator bagi orang lain untuk berpikir negatif. Pada tahap ini Anda sadar persis bahwa Anda berada dalam titik jenuh namun Anda tidak berkeinginan untuk keluar dari rasa jenuh tersebut.

Saran :
  • Ambil langkah tegas. Resign atau bertahan. Jika Anda memutuskan untuk bertahan, maka perbaikilah kinerja Anda. Namun jika Anda tidak berniat untuk memperbaiki kinerja Anda, lebih baik Anda resign.
  • Berpikirlah bahwa apa yang Anda kerjakan berpengaruh pada diri Anda. Jika Anda bekerja asal - asalan, pekerjaan Anda akan berantakan dan membuat atasan Anda jengkel. Anda bisa saja diberikan Surat Peringatan sehingga menodai reputasi Anda. Ingat, ada beberapa perusahaan yang melakukan konfirmasi ke perusahaan tempat pelamar bekerja sebelumnya untuk menanyakan kinerja pelamar. Jangan sampai Anda diberi review negatif, jadi teruslah bekerja dengan baik.

4 Akibat Jenuh Bekerja dan Cara Mengatasinya


Kesimpulannya, apabila Anda jenuh dalam bekerja cobalah untuk tetap berpikir jernih dan tetap berpikir positif. Coba gali apa penyebabnya dan ambil keputusan. Ingat, terjebak dalam kejenuhan akan mempengaruhi semangat Anda dan langkah Anda dalam mencapai tujuan hidup Anda.

Demikian ulasan matahrd tentang 4 Akibat Jenuh Bekerja dan Cara Mengatasinya/

Semoga bermanfaat.

0 komentar:

Post a Comment