Home » » 4 Kesalahan Fresh Graduate dalam Mencari Kerja

4 Kesalahan Fresh Graduate dalam Mencari Kerja

Dalam setiap lowongan pekerjaan, tidak dapat dipungkiri bahwa kalangan fresh graduate nyaris tak pernah absen dalam daftar pencari kerja. Kalangan fresh graduate adalah para pencari kerja yang baru saja lulus dari Sekolah Menengah Atas / Kejuruan maupun Universitas yang belum memiliki pengalaman kerja.

Meski nyatanya kalangan fresh graduate belum memiliki pengalaman bekerja, selalu ada posisi dalam dunia kerja yang terbuka untuk fresh graduate. Dengan beberapa pertimbangan, maka fresh graduate kini mulai tampil dalam proses interview kerja di perusahaan. Namun, masih ada sebagian fresh graduate yang tidak lolos dalam proses interview tersebut. Dan kenyataan yang lebih miris adalah masih ada sebagian fresh graduate yang cukup lama menyandang gelar pengangguran semenjak dinyatakan lulus.



Banyaknya pengangguran dan banyaknya perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan menandakan bahwa tenaga kerja yang tersedia masih belum memenuhi kebutuhan industri. Berikut adalah beberapa kesalahan yang tanpa disadari dilakukan fresh graduate dalam mencari kerja ;

Tidak Menyiapkan Diri dengan Baik 

Pertanyaan "Apa yang Anda ketahui tentang perusahaan kami ?" adalah pertanyaan yang nyaris tak pernah absen diucapkan recruiter dalam proses interview kerja yang kemudian disusul dengan pertanyaan "Apa yang Anda ketahui tentang pekerjaan yang Anda lamar?".

Meski sebagian dari fresh graduate mampu menjawabnya dengan baik, masih saja ada fresh graduate yang menjawab asal yang tentunya tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Memang terkesa sepele, namun hal ini menggambarkan betapa kandidat menyiapkan diri dengan baik dalam menghadapi sesuatu hal yang cukup serius. Hal ini juga menandakan bagaimana kandidat mengambil keputusan akan suatu hal. 

Mereka yang tidak tau sedang melamar apa dan di perusahaan seperti apa menandakan pribadi yang bodo amat atau terkesan asal asalan dalam menghadapi sesuatu. Meski belum tentu berakhir dengan kegagalan, namun dapat dipastikan bahwa ketidaktauan kandidat terhadap pekerjaan dan perusahaan yang dilamar memberikan poin minus dalam proses interview. 

Sekedar Mencari Perusahaan Bonafit / Gaji Tinggi, bukan Pengalaman

Ini adalah salah satu hal yang sering dijumpai dalam dunia pencarian kerja para fresh graduate. Sebagian memilih melamar di perusahaan ternama / dunia perbankan yang mereka yakini memberikan penghasilan yang tinggi. Ketika ditanya berapa gaji yang diinginkan, masih ada yang berpikir keras dengan menentukan nominalnya dibanding menjawab "Di atas UMR dan sesuai standar perusahaan".

"Minta gaji berapa ya ? Bukannya itu perusahaan gede, nanti kalo minta segini kekecilan padahal standar mereka gede"

"Berapa gaji yang akan saya terima ? Berapa tunjangan yang saya terima ? Apakah jika lembur saya dibayar ?"

Kalimat di atas adalah pernyataan atau pertanyaan yang setidaknya pernah dipikirkan oleh para fresh graduate. Percayalah, recruiter tidak mencari seseorang yang money oriented tanpa diimbangi dengan keahlian kerja yang bisa dibuktikan. Mindset ini secara tidak langsung akan mempengaruhi kandidat dalam menjalani proses interview, entah melalui jawaban yang diberikan maupun pertanyaan yang diajukan. 

Dengan minimnya pengalaman yang dimiliki, jadikan perusahaan sebagai tempat berburu ilmu pengetahuan dan pengalaman kerja yang selanjutnya mampu membuat diri Anda lebih bernilai. Jangan sekalipun berpikir menjadikan perusahaan sebagai tempat dimana Anda mendapatkan sebanyak banyaknya uang ketika Anda tidak memiliki sesuatu yang dapat diberikan. 

Tidak Memahami Passionnya

"Kenapa melamar di pekerjaan ini ?" 

Setidaknya pertanyaan di atas berada di daftar pertanyaan para recruiter. Kemungkinan para fresh graduate akan menjawab bahwa pekerjaan yang dilamar sesuai dengan jurusan yang mereka ambil semasa menempuh pendidikan. Kemungkinan juga mereka akan menjawab dengan berbelit belit seperti "ya pokoknya kerja kantoran". 

Meski nyaris dapat dimaklumi dikarenakan mereka tidak memiliki pengalaman kerja, namun juga harus diingat bahwa seringkali karyawan baru dari fresh graduate mengundurkan diri karena "kaget dengan dunia kerja". Setidaknya pertanyaan ini diajukan untuk memastikan apakah mereka dapat bertahan jika dihadapkan dalam situasi sulit. Dan juga setidaknya, dengan memahami apa yang mereka sukai dari pekerjaan yang dilamar mampu membuat mereka bertahan ketika dihadapkan dengan kesulitan karena mengingat apa yang menyenangkan dari pekerjaan tersebut. 

Tidak Pernah Berorganisasi 

Organisasi, baik besar maupun kecil, mengharuskan kita untuk berinteraksi dengan orang lain yang berbeda sifat dengan kita. Sesuai namanya, organisasi merupakan sekumpulan orang sama memiliki tujuan yang sama. Dengan memiliki pengalaman dalam berorganisasi, setidaknya kandidat mengetahui bagaimana proses mencapai tujuan bersama orang orang dengan kepribadian yang beragam.

Meski hal ini tidak menjadi hal mutlak, saya harap Anda selalu mengingat bahwa pencari kerja bukanlah Anda seorang sedangkan posisi kosong yang tersedia tidaklah banyak. Kenyataan ini mengingatkan Anda untuk berlomba lomba mendapatkan yang terbaik, sama dengan perusahaan yang berlomba lomba mendapatkan kandidat terbaik. 

4 kondisi di atas adalah beberapa dari sekian banyak alasan mengapa fresh graduate seringkali tersingkir dalam proses interview. Saya pribadi pernah mendengar ungkapan "kalau fresh graduate tidak diberi kesempatan bagaimana mereka akan belajar?". Pertanyaan yang tidak salah, namun mohon untuk diingat setiap perusahaan juga selalu berharap mendapatkan kandidat terbaik untuk mendongkrak kesuksesan mereka. 

Perusahaan bukanlah universitas atau sekolah yang memberikan ilmu atau tempat dimana siapa saja bisa datang untuk belajar. Setiap perusahaan mengharapkan yang terbaik, seperti para kandidat yang mengharapkan yang terbaik. Masalah kesempatan di dunia kerja, bukanlah diterima begitu saja melainkan diperjuangkan. Jika Anda berharap diberikan kesempatan untuk bekerja, siapkan diri sedari dini agar diri Anda layak diberi kesempatan. 

Dalam dunia kerja, "relasi" bukanlah penentu apakah Anda layak diterima bekerja. Anda adalah satu satunya yang dapat menentukan apakah Anda layak diterima kerja atau tidak. Anda dan segenap usaha yang Anda lakukan adalah satu satunya penentu bagaimana masa depan Anda di kemudian hari. Jadi, berhenti berharap akan datangnya keajaiban atau kesempatan yang datang tiba tiba karena kesempatan hanya diberikan pada mereka yang bersungguh sungguh. 

2 komentar:

  1. Pengamatan yg bagus nih, biar pada sadar yg freshgrad jgn mau langsung enak, hrs dr bawah dulu..

    ReplyDelete