Hari ini saya berjumpa dengan
salah seorang teman lama saya dan kami saling bertukar cerita tentang pekerjaan
kami saat ini. Ia bercerita tentang keinginannya untuk mengakhiri pekerjaannya
saat ini dan memulai karir di bidang
yang berlawanan. Apakah ia tidak cemerlang dalam pekerjaannya saat ini hingga
ia ingin mencoba bidang pekerjaan yang lain ? Jawabannya adalah tidak, ia
melakukan pekerjaannya dengan baik dan saya mengetahui hal itu. Ia mengatakan
bahwa ia hanya ingin melakukan hal yang sejak dulu ia inginkan dan ia merasa
menyesal mengapa ia tidak melakukannya sejak dulu.
Cerita kami hari ini cukup
membuat saya kembali berpikir, jika kita diberikan kesempatan untuk memutar
kembali waktu, apakah kita akan kembali memilih pekerjaan kita saat ini atau
justru memilih pekerjaan lain yang benar benar kita inginkan ?
Seringkali kita terbawa arus
dalam hal yang tidak kita inginkan dan nyatanya memang tidak banyak hal yang
berjalan sesuai keinginan kita. Tidak sedikit orang yang terperangkap dalam
pekerjaan yang tidak ia inginkan dan terbangun dengan harapan “semoga hari ini
cepat berakhir”. Bukan tanpa alasan, setidaknya ada beberapa alasan mengapa
seseorang terperangkap dalam pekerjaannya ;
Tidak adanya informasi yang diperoleh terkait dunia kerja
Beberapa kali, saya sempat
mewawancarai seorang fresh graduate dan menanyakan alasan mengapa ia melamar
untuk posisi yang saat itu ia lamar. Jawaban yang saya dengar cukup miris.
“Saya baru saja lulus kuliah,
saya tidak tahu seperti apa dunia kerja.”
Atau di lain waktu, saya
menanyakan apa yang mereka ketahui mengenai dunia kerja dan salah satu jawaban
yang sering saya dengar adalah ; “yang saya tahu bekerja itu duduk di depan
komputer dan mengerjakan apa yang diperintahkan oleh atasan”.
Dari mereka saya memahami bahwa
mereka tidak memiliki informasi tentang seperti apa dunia kerja ; bagian apa
yang ada dalam lingkungan kerja, dengan siapa mereka akan berkomunikasi, dan apa
peranan dari setiap bagian di perusahaan. Ketidaktahuan inilah yang menyebabkan
mereka mengambil pekerjaan yang mungkin tidak sesuai dengan keinginan mereka.
Tidak memahami kelebihannya
Ketika seseorang merasa bahwa ia cukup
terampil dalam bernyanyi, kemungkinan ia akan memimpikan karir sebagai seorang
penyanyi profesional. Begitu juga jika seseorang menyadari dirinya cukup pandai
dalam berhitung, mungkin ia akan memilih pekerjaan sebagai seorang staff
keuangan.
Adalah hal yang alami jika
seseorang ingin terus melakukan hal yang memang mampu ia lakukan dengan baik
dan adalah hal yang wajar jika seseorang ingin agar orang lain fokus pada
kelebihannya dibanding kekurangannya.
Lain halnya jika seseorang sama
sekali tidak memahami apa kelebihannya. Hal ini tentu akan menyulitkan mereka
untuk memilih apa yang akan mereka lakukan ke depannya.
Terhimpit situasi yang tidak diinginkan
Alasan lain yang sering dijumpai
adalah mereka mencari kerja dalam kondisi terdesak, misalkan dalam hal ekonomi.
Apa yang akan mereka kerjakan bukanlah hal yang terpenting, fokus utama mereka
adalah segera terlepas dari kondisi yang membuat mereka merasa tidak nyaman.
Setidaknya tiga alasan itu yang
menyebabkan seseorang melakukan pekerjaan yang mungkin tidak mereka inginkan. Jika
saja mereka memiliki berbagai informasi yang dibutuhkan, mungkin mereka tidak
akan terjebak dalam pekerjaannya. Jika saja. Jika saja mereka dapat mengulang
waktu, nyatanya, sekeras apapun kita berusaha waktu tidak akan kembali.
Karena masa lalu hanya dapat kita
relakan, maka sebaiknya kita memberikan fokus lebih pada apa yang dapat kita
lakukan untuk memperbaiki masa depan kita. Sayangnya, meski kita terus berusaha
merelakan masa lalu, pekerjaan kita di beberapa tahun lalu akan tetap kita
tulis dalam daftar riwayat hidup kita. Tidak jarang karena hal ini seseorang
mengatakan ; “pengalaman kerja saya kan sudah cukup lama sebagai staff
keuangan, saya akan sulit mendapatkan pekerjaan lain di luar bidang keuangan”.
Saya tidak membantah hal ini. Umumnya
perusahaan akan merekrut seorang kandidat yang telah memiliki pengalaman di
pekerjaan yang sama. Namun hal ini bukan berarti perusahaan tidak memberikan
kesempatan bagi seseorang yang sebelumnya tidak memiliki pengalaman di bidang
yang sama. Kita tidak akan pernah tahu hingga kita mencobanya.
Ketika kita sadar telah memilih
pekerjaan yang tidak diinginkan, setidaknya ada memiliki 2 pilihan. Berusaha menerimanya
dan terus bekerja dengan hal yang tidak kita sukai, atau melupakan pengalaman
kerja terdahulu dan memulai karir dari nol.
Pertanyaan saya selanjutnya, 20
tahun dari sekarang, apa yang Anda bayangkan tentang karir Anda ?
Apakah Anda sedang asyik
menghadiri sebuah pertemuan dengan para calon customer atau justru sedang menulis
kata demi kata penuh makna untuk dipublikasikan ? Apakah Anda tengah berdiri di
bawah terik matahari sebagai pelatih olahraga atau mungkin Anda sedang berceloteh
riang untuk suatu acara dengan ribuan pendengar. Apapun itu, saya yakin pada
umumnya kita selalu membayangkan kelak akan menjalani kegiatan yang mampu membuat
kita bahagia.
Lalu, apa yang kini sedang Anda
lakukan ? Apakah Anda tengah berusaha untuk mendekatinya atau tengah membiarkan
waktu yang membawa Anda pada masa yang Anda bayangkan.
Setidaknya kita menghabiskan 1/3
hari kita untuk bekerja sedangkan 1/3 lainnya untuk beristirahat. 1/3 hari Anda
tentu akan mempengaruhi kondisi emosional Anda sehingga apakah benar bekerja
hanya untuk hal material, atau mungkin ada hal lain yang perlu diperjuangkan misalkan
kebahagiaan Anda.
Kita tidak dapat memutar kembali
waktu agar kita dapat memilih pekerjaan apa yang kita inginkan. Tapi setidaknya
kita memiliki hari ini untuk menentukan apakah kita akan berusaha melakukan hal
yang kita inginkan atau justru sebaliknya. Apakah sudah terlambat untuk memulai
karir yang baru ? Sepertinya tidak. Bukankah lebih baik tertinggal dibanding
sama sekali tidak melakukannya dan akhirnya menyisakan penyesalan.
Memulai karir yang baru akan
terasa sulit. Namun itulah harga yang harus dibayar untuk meraih apa yang kita
impikan dan untuk mewujudkan apa yang mampu membuat kita merasa bahagia. Apapun
pekerjaan yang Anda harapkan jika waktu dapat terulang, saya harap Anda segera
mewujudkannya dan melepaskan hal yang tidak membuat Anda nyaman.
Berkarirlah dalam bidang yang
mampu membuat Anda merasa semangat setiap kali terjaga. Bekerjalah dengan apa
yang Anda yakini sebagai hal terbaik dari diri Anda. Dan lepaskan hal yang
selalu membuat Anda berpikir, “seharusnya bukan ini jalan yang saya tempuh”.
Mantaap, semakin matang..
ReplyDeleteMantaap, semakin matang..
ReplyDelete