Home » , » Terima Demosi Jangan Langsung Emosi

Terima Demosi Jangan Langsung Emosi


Salah satu hal yang diidam idamkan dalam bekerja adalah promosi jabatan, maka hal yang paling tidak diharapkan dalam bekerja adalah demosi jabatan. Baik promosi maupun demosi, keduanya cukup bermakna bukan hanya karena berkaitan dengan kompensasi melainkan juga dengan harga diri seseorang.

Tidak perlu ditanyakan bagaimana rasanya mendapatkan promosi jabatan, siapapun yang mendapatkannya akan berjalan dengan bangga belum lagi ucapan selamat dari teman teman di sekitarnya. Lantas bagaimana dengan seseorang yang mendapatkan demosi jabatan ? Saya rasa sebagian besar dari mereka merasakan kekecewaan dan kehilangan motivasi dalam bekerja. Kemungkinan ia akan berjalan dengan rasa malu atau mungkin bersikap seolah tidak ada apa apa hingga akhirnya mengajukan pengunduran diri.

Demosi biasanya diberikan ketika seorang karyawan melakukan suatu kesalahan dan diberikan sebagai suatu bentuk pembelajaran atau teguran kepada karyawan. Demosi erat kaitannya dengan demotivasi, yang seringkali membuat karyawan yang menerimanya berpikir “sepertinya perusahaan tidak lagi membutuhkan saya”.

Adanya demotivasi tentunya akan berakibat pada produktifitas karyawan yang menurut yang secara tidak langsung juga mengakibatkan produktifitas perusahaan menurun. Oleh karena itu, sebagai seorang atasan perlu memberikan motivasi dan meyakinkan kepada karyawan yang mendapatkan demosi bahwa ini bukanlah akhir dari karirnya.

Tidak jarang, karyawan yang menerima demosi mengatakan bahwa “saya sedang diusir secara halus dari sini”. Wah, opini yang cukup berbahaya yang tidak hanya menyerang emosi karyawan tersebut melainkan juga perusahaan.



Lalu, bagaimana cara menyikapi demosi dengan baik ?

Sebagai Sosok Atasan

Sebagai seorang pimpinan, Anda bertanggung jawab atas produktifitas tim di bawah Anda. Pemilihan kata dalam penyampaian demosi memegang peranan penting, salah salah bicara tim Anda bisa jadi malas malasan bekerja atau kemungkinan terburuk ia bisa melakukan tindakan yang merugikan perusahaan. 

Sampaikan bahwa demosi yang ia terima bukan menunjukkan bahwa perusahaan tidak membutuhkan ia lagi atau karena ia tidak dapat bekerja. Demosi yang diterima menunjukkan perusahaan masih membutuhkan tim Anda tersebut dan masih mempercayai bahwa ia mampu memberikan kinerja terbaiknya. Sebenarnya pun perusahaan memiliki pilihan untuk memutuskan hubungan kerja (bahkan jika terkadang menyalahi peraturan perusahaan) ketika karyawan melakukan kesalahan, namun ketika perusahaan masih memberikan kesempatan hal itu menujukkan bahwa perusahaan masih memberikan kepercayaan. 

Hal terpenting selanjutnya adalah jangan bersikap memusuhi ataupun mengacuhkan. Demosi bukanlah masa masa yang menyenangkan untuk dilewati. Anda mungkin tidak tahu bahwa demosi yang diterima tim Anda menghancurkan beberapa rencana di hidupnya dan mungkin juga mempengaruhi mentalnya. Dukungan Anda sangat dibutuhkan dalam hal ini, tim Anda bisa mendapatkan motivasi dari siapapun namun tidak lebih berharga dibanding motivasi yang diberikan seorang atasan secara tulus. Alasannya sederhana, sebagai atasan Anda adalah sosok terdekatnya yang memahami kinerjanya dan juga kepribadiannya. 

Lakukan review secara berkala terkait hasil kinerjanya. Jika pada akhirnya Anda melihat bahwa hasil kinerjanya tidak lagi dapat ditoleransi meskipun Anda telah berusaha bahwa membimbingnya dan pada akhirnya Anda memutuskan untuk melepaskan tim Anda tersebut, jangan biarkan ia berpikir bahwa ia adalah pekerja yang buruk. Setiap perusahaan memiliki budayanya masing masing, setiap pekerjaan memiliki tuntutannya masing masing dan setiap pribadi memiliki keunikannya masing masing. Ketika seseorang tidak berhasil di satu posisi, maka besar kemungkinannya ia akan menemukan keberhasilan di posisi lain. 

Jika memang pada akhirnya Anda memutuskan untuk mengakhiri hubungan kerjanya, setidaknya yakinkan bahwa ia memiliki banyak kelebihan yang tentu akan berguna dalam bekerja. Ketika ia gagal memberikan yang terbaik di perusahaannya saat ini, maka ia dapat memberikan yang terbaik di perusahaannya selanjutnya dengan kelebihan yang ia miliki. 

Sebagai Penerima Demosi

Adalah hal yang wajar jika Anda merasa kecewa ataupun timbul rasa minder, adalah hal yang alami. Secara sederhana, jika jatuh maka bangkit lagi. Fokuslah pada kualitas pekerjaan yang Anda hasilkan. Mungkin pekerjaan Anda saat ini lebih sederhana dibanding pekerjaan Anda sebelumnya, namun sesederhana apapun hasil pekerjaan tersebut tetaplah dibutuhkan oleh perusahaan. 

Salah satu kutipan favorit saya datang dari film Grown Ups, "lakukan yang terbaik agar ketika bel kehidupan berbunyi Anda tidak memiliki penyesalan". Hal yang sama berlaku dalam karir Anda. Bahwa setidaknya kita perlu memberikan yang terbaik dimanapun kita berada, terlepas bagaimana hasilnya maka setidaknya kita telah berusaha. 

Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan dalam upaya memberikan yang terbaik adalah feedback. Tanyakan pada atasan Anda terkait penilaiannya terhadap kinerja Anda, apa yang perlu diperbaiki, apa yang perlu dihentikan dan apa yang perlu dilakukan. Perbaikilah kinerja Anda sesuai arahan dari atasan Anda, hal ini menunjukkan inisiatif Anda dalam memperbaiki kesalahan. 

Jangan buru buru emosi dan meninggalkan pekerjaan Anda, demosi bukan hanya diterima oleh Anda seorang dan tidak semua orang yang menerima demosi berakhir buruk. Demosi adalah salah satu bentuk pembelajaran bagi Anda dan setidaknya tunjukkan bahwa Anda berhasil memperbaiki kesalahan Anda. Bukan agar kembali mendapatkan kompensasi semula, melainkan untuk menunjukkan pada diri Anda bahwa Anda berhasil melalui tantangan dengan baik. 

Jika memang pada akhirnya Anda melihat bahwa perkembangan karir Anda terhenti meski Anda telah berusaha memperbaikinya dan akhirnya Anda memutuskan untuk mengundurkan diri, maka setidaknya Anda tidak ada penyesalan yang Anda hadapi karena Anda tidak memberikan yang terbaik. Jadikan kesalahan Anda sebagai pembelajaran untuk tidak dilakukan kembali, dan jadikan segala hal positif dari perusahaan sebelumnya sebagai pembelajaran yang mungkin dapat diterapkan di perusahaan Anda selanjutnya. 

Demosi itu berat. Berat untuk dihadapi. Menghindarinya memang lebih mudah namun berhasil menghadapinya membuat Anda naik ke level yang lebih tinggi. Ada banyak cobaan dalam dunia kerja yang seringkali membuat kita ingin menyerah atau merasa tidak pantas, namun ketika kita berhasil menghadapinya, kita akan bangga pada diri kita sendiri. 

Seorang bijak mengatakan bahwa kesuksesan tidak hanya dinilai dari apa yang dihasilkan, melainkan apa yang berhasil dilewati. Oleh karena itu, demosi / PHK / atau hal pahit lainnya akan mendekatkan diri Anda pada kesuksesan dan salah satu hal yang dapat Anda lakukan adalah mengalahkannya bukan meninggalkannya.  


0 komentar:

Post a Comment