Bekerja, sebagian besar orang
menilai bahwa kata kerja tersebut merupakan suatu proses wajib dalam siklus
kehidupan. Bekerja telah tertanam di alam bawah sadar kita sebagai suatu proses
yang wajib dijalani setelah menamatkan pendidikan. Hal inilah yang membuat
pekerjaan menjadi salah satu hal yang diinginkan setiap orang, bukan hanya
karena merupakan sumber nafkah melainkan sebuah alat untuk mengaktualisasikan
diri.
Hampir setiap orang di usia kerja membutuhkan
pekerjaan, namun sayangnya jumlah lowongan pekerjaan yang tersedia mungkin tidak sama
dengan jumlah pencari kerja. Ketidakseimbangan antara dua hal tersebut memicu
antusiasme seseorang dalam mendapatkan pekerjaan hingga mereka rela duduk
berjam jam di depan komputer untuk memantau lowongan kerja yang tersedia. Tidak
hanya sampai disitu, para pencari kerja rela menempuh jarak yang bisa jadi
cukup jauh untuk mengikuti proses rekrutmen selain telah memberikan waktu dan tenaga untuk mendapatkan pekerjaan.
Pekerjaan dinilai sebagai salah
satu hal yang cukup sulit didapatkan dan kandidat berkualitas juga dianggap
sebagai salah satu hal yang selalu didambakan oleh perusahaan. Oleh karena itu,
terciptalah rasa saling membutuhkan antara perusahaan dan pencari kerja.
Perusahaan membutuhkan pencari kerja untuk melaksanakan tugas operasional dan
pencari kerja membutuhkan perusahaan untuk memberikan mereka pekerjaan.
Sehingga, jika dipikir lebih jauh bukan hanya karyawan yang perlu mempersiapkan
diri mereka dalam proses rekrutmen melainkan perusahaan pun perlu mempersiapkan
diri dalam melaksanakan proses rekrutmen.
Dalam proses rekrutmen, tidak ada
yang memiliki posisi lebih tinggi karena keduanya saling membutuhkan. Setiap
pencari kerja yang datang ke perusahaan kita untuk mengikuti proses rekrutmen
secara tidak langsung turut mengenalkan nama perusahaan kita ke pihak
eksternal. Itulah mengapa kita wajib memperlakukan para pencari kerja dengan
baik sebagaimana kita memuliakan seorang tamu. Berikut adalah beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam proses rekrutmen ;
Penerima Tamu
Beberapa perusahaan menyediakan
security ataupun receptionist dengan salah satu tugas yang mereka miliki yaitu
menerima tamu. Bagaimana sikap penerima tamu sebagai tuan rumah mencerminkan
bagaimana budaya kerja di perusahaan tersebut dan juga memiliki andil dalam
menciptakan kenyamanan dalam diri para pencari kerja.
Jika penerima tamu dari awal
telah bersikap jutek, maka kemungkinan besar para pencari kerja akan merasa
diabaikan hingga akhirnya merasa tidak nyaman. Lain halnya jika penerima tamu menyambut
setiap tamunya dengan senyum yang mau tidak mau juga ikut membuat pencari kerja
sebagai tamu ikut tersenyum dan merasa nyaman. Disadari atau tidak, nyaman atau
tidaknya seseorang dalam proses rekrutmen sedikit banyak menentukan bagaimana
penampilan mereka dalam menjalani sesi wawancara.
Lalu bagaimana jika perusahaan
kita tidak memiliki security atau receptionist sebagai penerima tamu ? Kita
dapat menekankan kepada setiap karyawan di perusahaan kita untuk menyapa setiap
tamu dan menanyakan apa kepentingan mereka untuk kemudian disampaikan kepada
pihak yang terkait. Bagaimanapun juga, setiap karyawan di perusahaan merupakan
representative perusahaan dan bertugas untuk menjaga nama baik perusahaan salah
satunya dengan bersikap ramah kepada pihak eksternal.
Waktu Tunggu
Sebagai recruiter umumnya kita mengharapkan
kandidat yang telah kita undang dapat hadir tepat waktu. Ketepatan waktu tidak
hanya mencerminkan bagaimana kedisiplinan kandidat tersebut melainkan juga memudahkan recruiter dalam melakukan proses rekrutmen. Seringkali ketika
terdapat kandidat yang datang terlambat, para recruiter perlu menyesuaikan
waktu dalam proses rekrutmen dan bisa dikatakan bahwa hal ini cukup mengganggu.
Namun sebagai recruiter, sudahkah kita menghargai waktu yang telah diberikan
para kandidat / pencari kerja ?
Karena tidak hanya recruiter yang
memiliki agenda, pastikan bahwa para kandidat tidak menunggu terlalu lama untuk
diberikan tes atau mendapatkan giliran dalam sesi interview. Pastikan juga kita
telah memulai proses rekrutmen tepat waktu sesuai waktu yang ditentukan dalam
undangan. Jika memang terdapat sedikit keterlambatan, maka berikanlah
pengertian kepada para kandidat tersebut.
Dalam sesi interview sendiri,
kemungkinan para kandidat perlu menunggu giliran untuk menunjukkan kemampuan
mereka di hadapan recruiter. Bagaimanapun juga, menunggu adalah kegiatan yang cukup membosankan
sedangkan perusahaan mungkin tidak memiliki banyak recruiter dan setiap
recruiter memiliki kapasitasnya sendiri. Untuk mengantisipasi rasa bosan dari
para kandidat, kita bisa menyediakan majalah atau company profile untuk mereka
baca.
Sikap Recruiter
Disadari atau tidak, sikap
recruiter ikut menentukan bagaimana feedback dari kandidat, terutama dalam sesi
interview. Jika recruiter terlalu mengintimidasi maka kandidat akan merasa
tidak nyaman dan pada akhirnya tidak mampu menampilkan sisi terbaik dari
dirinya. Intinya adalah sebagai recruiter kita perlu membuat kandidat merasa
senyaman mungkin sehingga kita mampu mengenalinya lebih jauh.
Sebagai recruiter pun kita perlu
memberi kesempatan kepada kandidat untuk menyampaikan pertanyaan dan recruiter
berkewajiban untuk memberikan penjelasan terkait pertanyaan tersebut.
Bagaimanapun juga, kandidat membutuhkan informasi terkait perusahaan yang
dilamar sama seperti recruiter yang membutuhkan informasi terkait kemampuan
kandidat.
Demikian beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam proses rekrutmen. Pada dasarnya, pelayanan prima tidak hanya
diterapkan kepada customer sebagai sumber penghasilan perusahaan. Para kandidat
pun memiliki andil yang cukup besar dalam proses branding perusahaan, terlebih
saat ini sudah bertebaran banyak situs yang memungkinkan siapa saja untuk
menuliskan tanggapannya atas suatu perusahaan.
Tidak hanya para pencari kerja yang perlu berlomba lomba untuk
meningkatkan kompetensinya agar menarik di mata recruiter, perusahaan pun sama.
Perusahaan perlu berlomba lomba untuk menciptakan best place to work, tidak hanya untuk karyawan di dalamnya,
melainkan juga untuk memikat para pencari kerja yang berkualitas untuk
bergabung.
0 komentar:
Post a Comment