Pertimbangan Bergabung di Perusahaan Menengah Part 2 (End) - Jika postingan sebelumnya saya
telah membahas hal hal yang membuat pekerja enggan bekerja di perusahaan
menengah, maka kali ini saya akan mengupas hal hal menyenangkan yang dapat
membuat Anda merasa betah bekerja di perusahaan menengah.
1. Meningkatkan Kompetensi Anda
Pada postingan sebelumnya
dijelaskan bahwa perusahaan menengah identik dengan pekerjaan yang banyak. Bagi
beberapa orang mungkin ini adalah hal yang menyebalkan. Udah gaji kecil, kerjaan banyak pula.
Jangan salah ! Jika Anda mampu
berpikir positif, pekerjaan banyak itu mampu meningkatkan kompetensi Anda dan
menambah pengetahuan Anda.
Loh kok gitu ?
Misalkan, di perusahaan menengah
staff HRD menangani proses rekrutmen, perhitungan absensi dan pendaftaran
peserta BPJS. Jika suatu hari staff HRD tersebut resign dan melamar di
perusahaan lain maka ia memiliki 3 (tiga) keahlian.
Lain halnya di perusahaan besar
dimana proses rekrutmen ditangani oleh Recruitment Staff, jika suatu hari ia
melamar pekerjaan di perusahaan lain maka ia hanya memiliki keahlian dalam
proses rekrutmen.
2. Melatih Anda untuk Bersikap Proaktif
Jika dalam perusahaan ternama
segala sesuatu telah terstruktur, di perusahaan menengah justru sebaliknya.
Pusing, itu sudah pasti. Namun tentunya Anda akan mencari cara agar Anda tidak
pusing, disitulah Anda dilatih untuk bersikap proaktif.
Misalkan, untuk mencegah adanya
miss communication Anda akan mungkin akan berinisiatif untuk mengirimkan suatu
kebijakan baru melalui email kepada pihak terkait. Atau contoh lainnya, untuk
mengantisipasi dokumen pengajuan pembayaran yang tertinggal, Anda akan
melakukan konfirmasi kepada bagian Pembelian sebelum dilakukan pengajuan
pembayaran.
Karena dipaksa untuk bekerja
lebih keras, maka otak Anda akan lebih terlatih untuk bertindak lebih kreatif
dan proaktif. Meskipun lelah, namun tanpa disadari Anda telah memaksimalkan
kemampuan otak Anda.
3. Minimnya Office Politic
Anda pasti seringkali mendengar
adanya “sikut – sikutan” dalam bekerja atau Office
Politic. Tujuannya adalah agar Anda terlihat lebih baik dibanding orang
lain dengan cara apapun. Tanpa disadari situasi kerja yang “sikut sikutan” ini
memicu rasa ingin berlomba – lomba menunjukkan sisi terbaik Anda, hal ini
biasanya dilakukan agar Anda mendapatkan promosi, kenaikan gaji, bonus atau
kompensasi lainnya.
Namun di perusahaan menengah, hal
ini jarang ditemui. Promosi jabatan aja jarang, jadi apa yang harus diributkan
? Pada perusahaan menengah kerja sama tim berkembang dengan baik karena fokus
utama yang dituju adalah sama yaitu melakukan pekerjaan dengan baik.
4. Azaz Sama Rata
Dalam perusahaan yang maju,
biasanya akan terlihat perbedaan antara karyawan dengan latar pendidikan SMA,
D3, S1 dan seterusnya. Biasanya hal ini akan berdampak pada aspek kompensasi
dan benefit, karyawan dengan pendidikan S1 akan mendapatkan kompensasi lebih
tinggi dibanding dengan karyawan dengan pendidikan S1. Bahkan ada beberapa
perusahaan yang dengan jelas menolak pelamar dengan kualifikasi di bawah d3.
Tingkat pendidikan di Indonesia
sendiri masih belum merata dimana jumlah penduduk dengan pendidikan D3 ke atas
masih cukup rendah. Oleh karena itu, pekerja dengan pendidikan terakhir SMA
cenderung merasa rendah diri untuk bekerja di perusahaan ternama, padahal bisa
jadi mereka memiliki kompetensi yang lebih baik dibanding lulusan D3 ke atas.
Di perusahaan menengah latar
belakang pendidikan bukan menjadi penghalang, karena semua pelamar dianggap
sama rata. Yang membedakan adalah kemampuan apa yang mereka miliki dan
bagaimana pengalaman kerja mereka, bukan mereka lulusan mana.
5. Birokrasi yang Sederhana
Struktur organisasi dalam
perusahaan maju yang lebih rumit menyebabkan birokrasi yang rumit pula dan
cenderung berbelit belit bagi sebagian orang. Misalkan, PT XYZ adalah
perusahaan yang telah go public dimana struktur organisasi untuk Finance &
Accounting terdiri dari level staff, supervisor, manager, head, director,
direktur utama.
Bandingkan dengan struktur
organisasi Finance & Accounting PT ABC yang merupakan perusahaan berkembang
sebagai berikut dan terdiri dari level staff, manager, head, direktur utama.
Dalam hal pengurusan suatu
dokumen yang harus ditandatangani oleh Direktur Utama, proses yang dilakukan
oleh PT ABC akan lebih sederhana karena hanya harus melewati Manager dan Head.
Contoh lainnya, dalam permohonan
persetujuan budget parsel PT ABC staff Marketing hanya perlu diperiksa oleh Manager
dan meminta persetujuan oleh Head. Proses follow up dokumen pun lebih berjalan “smooth”
dan tidak bertele tele.
Lain halnya dengan PT XYZ yang
harus melewati proses pengecekan oleh Supervisor, Manager, Head sebelum
akhirnya disetujui oleh Sales Director. Belum lagi jika ada revisi, proses
persetujuan di PT XYZ tentu akan lebih lama itupun kalau dokumennya tidak
terselip, tapi kalau sampai tertumpuk dengan dokumen lain ? Kalau sampai hilang
?
Demikian ulasan matahrd tentang Pertimbangan Bergabung di Perusahaan Menengah Part 2 (End), penjabaran mengenai
plus – minus pertimbangan bergabung di perusahaan berkembang. Setelah membaca artikel ini masing masing
dari Anda pun akan memiliki penilaian yang berbeda. Jadi apakah anda hanya akan
fokus pada kekurangan perusahaan atau pada kelebihan yang ditawarkan sambil berusaha
menjadikan perusahaan untuk lebih baik lagi? Semua keputusan kembali pada anda.
0 komentar:
Post a Comment