Film ini bercerita tentang sosok Vee (Emma Robert), gadis introvert dan cerdas yang menerima kabar beasiswa kuliah dari CalArt. Seharusnya ini menjadi kabar bahagia untuknya, sayangnya ia justru merasa sedih karena ia mengetahui bahwa ibunya tidak akan mengizinkannya untuk pergi ke kota.
Di satu sisi, Vee adalah seorang siswa yang memiliki bakat dalam hal fotografi. Pagi itu, ia pergi untuk mengabadikan moment pertandingan basket di sekolahnya bersama sahabatnya yaitu Thomas (Miles Heizer) yang juga seorang peretas. Kesempatan itu ia manfaatkan untuk memotret JP Guerrero (Brian Marc), pria yang diam diam ia taksir.
Di tengah tengah permainan, terdapat suatu atraksi yang menghebohkan. Sydney, salah satu pemandu sorak sekaligus sahabat karib Vee (Emily Meade) menunjukkan pantatnya kepada para penonton yang tentu saja membuat riuh penonton.
Rupanya hal tersebut dilakukan oleh Sydney sebagai bagian dari suatu permainan bernama Nerve. Ya, Nerve. Permainan itu sedang naik daun di kalangan remaja di Staten Island. Terdapat 2 kategori dalam Nerve, yaitu pemain dan penonton.
Penonton diharuskan untuk membayar sejumlah biaya untuk dapat menyaksikan pemain selama 24 jam dan berhak untuk menentukan tantangan bagi pemain. Sedangkan pemain diharuskan untuk menyelesaikan tantangan yang apabila berhasil maka pemain akan diberikan sejumlah hadiah berupa uang, Sebaliknya, apabila gagal pemain akan dikeluarkan dari permainan. Permainan ini akan menyisakan 2 pemain untuk melaju di final.
Saat jeda, Sydney, Vee, Thomas dan kedua teman lainnya berkumpul di kantin. Terjadi perdebatan antara Sydney dan Vee, Sydney mengatakan bahwa Vee adalah seseorang yang tidak pernah berani mengambil resiko dan keluar dari zona nyamannya terbukti dengan ia menolak tantangan dari teman temannya untuk menyapa JP. Hingga akhirnya Sydney mengatakan secara langsung kepada JP bahwa Vee menyukainya yang dibalas negatif oleh JP dengan mengatakan bahwa Vee bukan tipe nya.
Hal ini membuat Vee terpukul dan meninggalkan Sydney beserta teman temannya. Sesampainya ia di rumah, karena kesal dengan perbuatan Sydney ia pun mendaftar menjadi pemain di Nerve. Ia ingin membuktikan pada Sydney bahwa ia juga bisa menjadi pemain bukan hanya sebagai penonton.
Tantangan pertama yang harus ia lakukan adalah pergi ke Colonnade Dinner dalam 15 menit. Tantangan selanjutnya adalah ia harus mencium seorang pria yang tak ia kenal. Tantangan itu juga yang membuatnya mengenal Ian (Dave Franco), pria yang diciumnya yang ternyata juga merupakan pemain.
Melihat chemistri antara Vee dan Ian, penonton pun memberikan tantangan lainnya yaitu pergi ke kota bersama. Meski sempat dilarang oleh Thomas, Vee tetap memenuhi tantangan tersebut. Lambat laun, Vee yang tadinya hanya ingin mencoba 1 tantangan akhirnya ketagihan melihat jumlah nominal yang ditransfer ke rekeningnya.
Dimulai dari mencoba sebuah gaun. keluar dari toko tanpa busana karena bajunya dicuri, pergi ke Saint Mark's dalam 10 menit dan metato tubuhnya. Di sisi lain, Thomas mengkhawatirkan kondisi Vee yang pergi dengan Ian dimana diketahui bahwa Ian terlibat dalam suatu insiden di Seattle yang mengakibatkan seseorang meninggal karena jatuh dari ketinggian 200 kaki demi melaksanakan tantangan Nerve.
Tak hanya itu, ibu Vee (Juliette Lewis) merasa heran dengan nominal besar yang masuk ke rekeningnya. Sydney juga merasa was was dengan Vee yang memasuki top 10 dalam Nerve selain juga merasa khawatir dengan sahabatnya.
Di tengah keasyikannya dalam permainan, Ian mendapatkan tantangan untuk mengendarai motor dengan kecepatan 60 km/ jam dengan mata tertutup. Meski enggan pada akhirnya Vee setuju untuk menjadi penujuk arah bagi Ian. Pada awalnya motor melaju dengan tidak stabil dan nyaris menabrak taksi dan ranting pohon, Namun Vee mengendalikan arah motor dengan menekan tubuhnya ke arah yang dituju sehingga Ian mampu mengimbanginya. Mereka bahkan nyaris menabrak mobil saat melintasi lampu merah, menabrak taksi yang berhenti sembarangan, bahkan melintas di antara 2 mobil yang melaju cepat hingga pada akhirnya mereka berhasil menyelesaikan tantangan itu.
Setelah mengakhirinya dengan baik, Ian dan Vee memutuskan untuk berjalan jalan dengan Ian di taman bermain. Disitulah Vee mengungkapkan unek uneknya terhadap Sydney dimana ia lelah menjadi teman Sydney yang bertingkah liar dan menyedihkan. Tanpa disadari apa yang diucapkan Vee disaksikan secara online oleh para penonton termasuk Sydney yang saat itu sedang berada dalam pesta bersama beberapa teman lainnya.
Sydney pun panas mendengar pernyataan Vee. Melihat tingkah Sydney yang terbakar api kekesalan, penonton pun memberi tantangan pada Sydney untuk menyebrangi apartment dengan menggunakan tangga yang di julurkan secara horizontal antara satu jendela ke jendela di seberangnya. Sydney yang phobia ketinggian pun menerima tantangan itu demi mendongkrak ratingnya di Nerve meski pada akhirnya ia menyerah dan keluar dari permainan.
Sesaat kemudian Vee datang ke pesta tersebut dengan ajakan dari Ian. Disanalah Vee dan Sydney terlibat perkelahian dimana Sydney mengatakan bahwa Vee adalah orang yang paling tertindas. Vee merasa selama pertemanan mereka, Vee selalu melakukan apa yang diinginkan Sydney. Sedangkan Sydney mengatakan bahwa mereka berteman karena ia menyenangkan dan Vee membosankan dan tidak akan pernah bisa menjadi pemain.
Kesal dengan sikap Sydney, Vee menerima tantangan yang diberikan Sydney untuk menyeberangi apartment sesuai dengan tantangan yang gagal dilakukan oleh Sydney namun ternyata berhasil dilakukan oleh Vee. Disitulah Thomas membongkar identitas Ian pada Vee dan mengatakan bahwa Ian lah yang membuat Vee dan Sydney bertengkar dengan memenuhi tantangan penonton untuk membawah Vee untuk bertengkar dengan Sydney.
Vee pun marah dengan Ian dan berusaha melaporkan Nerve kepada polisi meski sebelumnya telah dilarang oleh Ian. Polisi pun mengacuhkan laporan Vee karena permainan itu tidak mengandung perbuatan kriminal. Penonton pun melaporkan Vee sebagai seorang pengadu. Rekening Vee pun terkuras habis sebagai konsekuensi Vee karena telah menjadi pengadu.
Ibu Vee pun panik dan menelepon Vee, di tengah perjalanan Vee dihadang oleh Ty (Machine Gun Kelly) yang menonjoknnya hingga membuat Vee pingsan. Ketika Vee tersadar, ia telah berada di suatu tempat dan menyadari bahwa kini ia telah menjadi tawanan Nerve dan Nerve telah mengontrol hidupnya. Satu satunya cara untuk terbebas adalah memenangkan pertandingan.
Tak lama kemudian Vee bertemu dengan Ian yang mencarinya. Ian pun membeberkan kenyataan bahwa ia memang terlibat dalam tragedi Seattle bersama Ty. Mereka berdua pun mengadukan kejadian itu kepada polisi yan membuat mereka menjadi tawanan. Karena hal itu, hidup Ian menjadi kacau. Pekerjaan orang tuanya menjadi kacau dan foto adiknya tersebar di internet. Meski demikian, Ian membantu Vee untuk memenangkan pertandingan setelah sebelumnya ia harus bertanding melawan Ty.
Ian pun membawa Vee ke suatu tempat dimana selanjutnya ia berjumpa dengan Thomas dan Sydney. Vee pun meminta bantuan Thomas untuk meretas sistem Nerve dan Sydney untuk mengulur permainan.
Sementara Ian berhasil menggantung di tiang derek selama 5 detik dan masuk ke dalam babak final. Setelah mengambil senjata masing - masing, Ian dan Vee bertemu di suatu arena bertanding.
Di tempat lainnya, Thomas sedang mencoba meretas sistem Nerve dan Ibu Vee mengetahui bahwa Vee terlibat dalam suatu permainan.
Tantangan di babak final adalah baik Ian maupun Vee harus menembak lawan mainnya dimana pemain yang lebih dulu menembak akan menang. Meski Ian membiarkan Vee untuk menembaknya, Vee justru menembak ke arah lain yang memancing riuh penonton dan Ty untuk menyelesaikan permainan.
Ty dan Ian pun terlibat cekcok dan Vee berusaha menengahinya, Pada akhirnya Vee pun menantang Ty untuk menembaknya. Setelah menerima alamat dari Thomas, Ibu Nancy pun bertemu dengan Thomas dan menyaksikan anak perempuan satu satunya tengah berada dalam bahaya.
Melalui voting, penonton pun setuju agar Ty menembak Ty. Tanpa pikir panjang Ty pun menembak Vee yang membuatnya jatuh tersungkur. Bersamaan dengan itu, Thomas bersama rekannya berhasil meretas sistem dan membuat notifikasi kepada penonton bahwa mereka telah terlibat dalam suatu pembunuhan hingga akhirnya mereka keluar dari permainan.
Di saat arena pertandingan telah ditinggalkan oleh para penonton, Vee bangun dari "kematian bohongannya" dan mengatakan bahwa Ty terlibat dalam rencana untuk mengakhiri Nerve. Pada akhirnya, Ian dan Ty berjabat tangan dan menyadari bahwa mereka sudah tidak menjadi tawanan Nerve. Ketika seluruh penonton telah keluar, sistem Nerve pun rusak.
Setelah kejadian itupun, Vee melanjutkan pendidikannya di CalArt dengan persetujuan ibunya dan hubungannya dengan Ian pun semakin dekat.
Ulasan :
Dari segi cerita, Nerve mengangkat ide yang cukup brilian dengan tetap menyesuaikannya dengan perkembangan media sosial saat ini. Lagu pengiring yang dipilih pun mengasyikan, mampu membawa suasana penonton dan juga sesuai dengan tema yang diangkat.
Untuk pemainnya pun tak diragukan lagi kemampuan aktingnya. Emma Roberts yang sebelumnya memerankan Jill Roberts dalam Scream 4 mampu memainkan sosok gadis introvert dengan sempurna. Sedangkan Dave Franco, setelah sukses memerankan Jack Wilder dalam Now You See Me, kali ini ia kembali berhasil memerankan sosok pria yang misterius, cool dan cukup seksi.
Sayangnya, dalam film ini tidak dijelaskan, siapa dalam dibalik Nerve. Selain itu juga tidak dijelaskan bagaimana Ty bisa tersingkir dari permainan.
Pesan yang Dapat Diambil :
- Dalam hidup kita dihadapkan dalam 2 pilihan, menjadi Pemain atau Penonton. Jika Anda hanya menjadi seorang penonton, maka Anda hanya akan menjadi sosok anonim dalam permainan kehidupan dimana tak ada seorang pun yang mengetahui identitas Anda dan tak seorang pun benar benar peduli dengan kehadiran Anda. Selain itu, dengan menjadi penonton Anda tak melakukan perubahan atau pergerakan dalam hidup Anda selain menyaksikan pemain, memiliki peluang untuk menang pun tidak. Lain hal nya dengan pemain, meskipun kalah, setidaknya semua orang pun tahu bahwa mereka pernah berjuang dan memiliki usaha untuk menang.
- Sahabat sejati adalah mereka yang akan menemani Anda dalam titik terendah dalam hidup Anda. Tak peduli sehebat apapun pertengkaran yang kalian lalui, mereka akan tetap berlari untuk membantu Anda menyelesaikan masalah.
- Kasih sayang seorang ibu takkan ada habisnya. Meski seringkali mereka mengungkapkannya dengan cara yang membuat kita merasa terkekang.
- Jujurlah pada diri sendiri dan orang lain. Jangan memendam apapun dalam diri Anda karena hanya akan menjadi beban dan bom bagi diri Anda yang dapat meledak sewaktu waktu.
Overall, dari skala 1 - 10, saya memberikan rating 9 dan merekomendasikan film ini kepada para pembaca. Ingat, jadilah pemain jika Anda ingin menjadi seorang pemenang.
0 komentar:
Post a Comment