Home » » Ketika Atasan adalah Segalanya

Ketika Atasan adalah Segalanya

Anda pasti sering mendengar pendapat bahwa "sebagian besar karyawan mengundurkan diri karena tidak cocok dengan atasan". Mendengar pendapat tersebut, bagaimana dengan opini Anda sendiri ?

Sebagian orang akan berpikir bahwa mereka yang mengundurkan diri karena atasan merupakan pribadi yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan atasan. Sebagian orang lainnya akan berpikir bahwa hal tersebut adalah hal yang dapat dimaklumi.



Tidak ada jawaban baku atas benar tidaknya pendapat tersebut. Semua kembali lagi pada cara pandang setiap orang dan karakteristik setiap orang. Namun satu hal yang dapat dipastikan adalah bahwa atasan memegang peranan penting dalam karir kita dikarenakan beberapa hal berikut ;

Atasan memantau kinerja kita secara langsung

Bisa dikatakan bahwa atasan adalah orang terdekat kita dalam bekerja. Selain karena kita mempertanggungjawabkan kinerja kita kepada atasan, atasan juga berperan dalam orientasi kerja dan penyampaian informasi lainnya. 

Dikarenakan sebagian besar interaksi dalam bekerja dilakukan kepada atasan, maka mereka memegang peranan penting dalam perkembangan karir Anda. Bagaimana cara mereka bersikap, bagaimana cara mereka mendelegasikan tugas, dan sikap mereka lainnya akan membentuk diri Anda dalam dunia bekerja. 

Secara tidak disadari, atasan kita memegang peranan penting dalam perkembangan karir kita karena memang mereka diposisikan sebagai pihak yang serba tahu tentang kinerja kita. Bagaimana penilaiannya atas kinerja kita akan mempengaruhi kemajuan karir kita di masa yang akan datang.

Untuk menghindari penilaian secara subyektif dari atasan kepada bawahan, saat ini mulai dikenal berbagai metode penilaian kinerja seperti penilaian 360 derajat.

Baca juga : Metode akurat untuk melakukan penilaian kinerja karyawan

Atasan adalah pelindung kita 

Karena secara hierarki atasan memiliki posisi di atas kita, tentunya mereka bertanggung jawab atas diri kita di lingkungan kerja. Hal ini termasuk ketika Anda dikritik oleh divisi lain, atasan seharusnya mampu memasang badan untuk melindungi kita karena kinerja Anda adalah kinerjanya.

Atasan yang selalu rela memasang badan untuk melindungi Anda tentunya menjadi atasan yang selalu diidamkan setiap orang. Lain halnya dengan atasan yang justru menjatuhkan Anda di hadapan orang lain, tentunya hal ini akan membuat Anda kehilangan kepercayaan kepadanya.

Atasan adalah sumber semangat

Mungkin ini terdengar klise, namun seperti yang telah kita ketahui bahwa mood dapat menular ke orang terdekat. Karena hampir setiap harinya kita berhadapan dengan atasan, tentu bagaimana mood mereka berpotensi menular kepada kita. Tidak hanya mood, namun sebagai bawahan Anda seringkali meyakini apa yang diyakini atasan. 

Contohnya, ketika atasan Anda merasa pesimis dengan kemajuan perusahaan di masa mendatang secara tidak langsung Anda akan turut merasa pesimis. Begitupun ketika atasan Anda datang dengan wajah muram, Anda akan merasa takut untuk mengajaknya interaksi sehingga hari Anda ikut berubah menjadi muram. 

Atasan memang seharusnya menjadi pihak yang dapat memberikan semangat kepada kita, bagaimana mereka bersikap akan menjadi panutan bagi kita. Namun sebagai tim, adalah suatu keharusan untuk menyemangati satu sama lain tanpa melihat posisi. 

Karena perbedaan karakter, memang tidak jarang seseorang akan mengundurkan diri ketika tidak mampu berinteraksi dengan baik terhadap atasannya. Bagi saya pribadi, hal ini tidaklah salah. Karena memang setiap ornag memiliki kepribadian yang berbeda yang tidak dapat dipaksakan untuk berubah hanya dalam satu hari. Semakin lama dipaksakan, perbedaan karakter yang tidak disikapi dengan saling menghargai hanya akan menimbulkan gesekan gesekan yang kelak menjadi sumber api.

Sebaliknya, ketika Anda menemui atasan yang dapat memahami Anda dan menerima Anda apa adanya, Anda akan bekerja menjadi lebih produktif dan tanpa beban. 

0 komentar:

Post a Comment