Home » » Sisi Gelap dan Terang HRD

Sisi Gelap dan Terang HRD

Sosok HRD tentu sudah tidak asing lagi di mata setiap karyawan. Pada umumnya HRD bertugas untuk mengurus segala tetek bengek urusan karyawan mulai dari karyawan direkrut hingga diberhentikan. Hanya karena perannya yang lekat dalam ingatan karyawan, bukan lantas serta merta sosok HRD mendapat tempat di hati karyawa. Ada saja yang terkadang membuat HRD serba salah.

Sama seperti hal apapun di dunia ini, menjadi HRD memiliki sisi gelap dan terangnya yang diketahui oleh mereka yang menjalaninya. Berikut adalah sisi gelap dan terang HRD ;


Rekrutmen

Sisi Terang :

Bagian terbaik dari rekrutmen adalah karena pekerjaan ini memungkinkan kita untuk bertemu banyak orang dan hal ini tentu membuat pekerjaan sebagai HRD lebih berwarna dibanding hanya berurusan dengan komputer. Tak jarang juga kita menjumpai kandidat yang kompeten atau memiliki personality baik sehingga membawa hal baru bagi kita. Tak jarang juga kita menemukan kandidat yang menyebalkan sehingga kita tau apa yang boleh dan tidak boleh kita lakukan agar tidak ikut menjadi menyebalkan di kemudian hari. 

Sisi Gelap :

Meski menyenangkan bertemu banyak orang, namun presentasi orang yang menyebalkan atau kurang kompeten bisa jadi lebih besar dibanding kandidat yang benar benar kita cari. Hal ini terkadang membuat HRD kesulitan mendapat kandidat yang tidak dimengerti oleh user. Tidak jarang juga user memberikan kualifikasi yang cenderung aneh seperti latar belakang ras atau agama yang semakin menyulitkan HRD. 


Policy & Procedure

Sisi Terang :

Memang sangat menyenangkan jika kita diberi kewenangan untuk membuat kebijakan atau perusahaan seolah olah kita menjadi pihak yang paling berkuasa. Kita juga menjadi pihak pertama yang mengetahui kebijakan dan peraturan apa yang akan diterapkan. Sebelum berpikir terlalu jauh tentang sisi gelapnya, silahkan amati sisi gelapnya dari bagian ini. 

Sisi Gelap :

Sayangnya, setiap kebijakan atau peraturan yang diterapkan akan menuai pro kontra dari berbagai pihak. Bagi yang menentang, mereka akan melakukan penolakan secara halus hingga ekstrem seperti dengan melakukan demo. Hal ini berpotensi membuat citra HRD buruk di mata karyawan. 

Personalia

Sisi Terang :

Pekerjaan ini meliputi administrasi karyawan seperti perhitungan absensi, cuti, pengurusan kontrak kerja, dan dokumen lainnya. Pekerjaan ini bersifat rutin namun juga membutuhkan ketelitian dan kerapihan. Dibanding bidang pekerjaan lain dalam HRD, personalia memiliki level kesulitan paling rendah sehingga fresh graduate pun mampu melakukan pekerjaan ini.

Sisi Gelap :

Saking rutinnya, pekerjaan ini bisa dianggap membosankan dan tidak menantang bagi beberapa orang karena sebagian besar waktu kerja dihabiskan di depan monitor.


Compensation & Benefit 

Sisi Terang :

Tidak banyak sisi terang dari bagian pekerjaan ini selain kita dapat mengetahui gaji yang diperoleh oleh karyawan lain. Selain itu, saya rasa tidak ada. 

Sisi Gelap :

HRD adalah tempat dimana karyawan bertanya "kapan naik gaji ?" atau "kenapa gaji saya ga naik - naik". Sebenarnya mudah saja bagi HRD untuk mengajukan kenaikan gaji atau penambahan kompensasi lainnya bagi karyawan, namun ingat, HRD pun harus meminta persetujuan dari manajemen yang seringkali tidak mudah. Sedangkan HRD yang merupakan jembatan antara manajemen dan karyawan menjadi samsak oleh karyawan yang merasa kesal karena kompensasi yang diterima tidak sesuai harapan. 

Termination

Sisi Terang : 

Saya rasa tidak ada hal yang menyenangkan ketika kita harus berhadapan dengan pemutusan hubungan kerja. 

Sisi Gelap :

Ketika kita berhadapan dengan pemutusan hubungan kerja, terkadang timbul pergolakan batin yang mau tidak mau membuat kita merasa tertekan. Bayangkan saja perasaan HRD ketika harus melakukan PHK kepada 500 orang karyawan dimana setiap karyawan memiliki tanggungan masing masing. Belum lagi jika harus berhadapan dengan karyawan yang bermasalah, tidak hanya menguras otak namun juga menguras hati. 

Jika ditanya mengapa saya memilih karir di bidang HRD meskipun HRD disebut sebagai Messenger of Bad News, alasannya sederhana. Karena bidang pekerjaan HRD cukup luas, Anda dapat menemukan pekerjaan yang membutuhkan ketelitian hingga yang mengharuskan bertemu banyak orang. Dan mengapa saya tetap bertahan, karena saya tau bagian terbaik dari pekerjaan sebagai HRD sehingga hal buruk lainnya adalah satu paket.

Bagi Anda yang hendak memutuskan memilih karir sebagai HRD, cobalah memantapkan diri dengan memahami sisi gelap dan terang dari pekerjaan ini. HRD pun tidak selalu dianggap sebagai musuh karyawan, semua bergantung dengan bagaimana pembawaan sosok HRD. Karena HRD berhadapan dengan karyawan, adalah sebuah keputusan yang bijak jika HRD mampu menempatkan diri sebagai pihak yang ramah, mengayomi namun tegas.

Tak perlu takut menjadi HRD, toh setiap hal memiliki resiko. Tergantung, resiko mana yang ingin Anda ambil.

 

0 komentar:

Post a Comment