Home » , » Tujuan dan 5 Langkah untuk Merealisasikannya

Tujuan dan 5 Langkah untuk Merealisasikannya


“Saya ingin mendapatkan perusahaan yang bisa memberikan jenjang karir kepada saya”.

Itu adalah jawaban yang sering saya dengar dalam sesi interview atas pertanyaan mengapa seseorang ingin mengundurkan diri. Jawaban tersebut berhasil memancing perhatian saya hingga saya kembali mengajukan pertanyaan, “Jenjang karir apa yang Anda harapkan ?”. Ada banyak variasi jawaban yang saya terima, seperti ;

“Yang bisa memberikan saya pengalaman baru”

“Yang bisa memberikan saya kesempatan untuk lebih berkembang”

“Yang bisa memberikan saya pelatihan – pelatihan untuk mengembangkan kemampuan saya”

Saya rasa tidak ada yang salah dari jawaban yang mereka inginkan karena memang itulah yang mereka harapkan. Namun sebagian besar jawaban yang mereka berikan hanya berupa gambaran besar dan belum spesifik, belum sepenuhnya menggambarkan apa yang mereka inginkan. Saya harap mereka hanya sedang tidak menyatakan keinginannya dengan lebih spesifik bukan karena mereka tidak benar benar memahami apa yang mereka inginkan dalam karir mereka.

Hal ini mengingatkan saya kepada salah satu video berjudul 10 Habits of All Successful People. Kebiasaan pertama yang disebutkan dalam video tersebut adalah “They set goals”. Goals atau tujuan, hal ini ditetapkan sebagai perilaku pertama yang disebutkan tentu bukan tanpa alasan. Nyatanya dalam menjalani hidup, tujuan adalah hal pertama yang harus dimiliki. Tanpa tujuan, kita bagaikan tetesan air di daun talas yang hanya mengikuti gerakan angin tanpa memahami dimana harus menetap. Tanpa mengenali apa yang sebenarnya kita inginkan, kita seperti berada di kolam arus dimana kita hanya menjalani hidup tanpa perencanaan yang membuat kita terus terusan berada di dalam lingkaran yang sama, tanpa satu kemajuan.



Dalam dunia kerja kita mengenal Key Performance Indicator (KPI) yang menjadi ukuran apakah kita telah memberikan kinerja yang memuaskan atau belum. KPI tidak dibuat tanpa landasan, KPI dirumuskan dengan menyelaraskan target individu dan tujuan perusahaan. Ketika target individu tercapai maka secara tidak langsung hal ini mempengaruhi tercapainya tujuan perusahaan.


Seperti yang telah disinggung sebelumnya, membuat KPI tidaklah mudah. Meski demikian, ketika KPI telah berhasil dirumuskan dengan baik, maka kita dapat dengan mudah meninjau kembali pencapaian yang telah kita raih dan juga ketertinggalan yang perlu kita kejar. Lalu mengapa kita tidak melakukan hal yang sama dalam hidup kita yang hanya diberikan sekali ?

Tentukan tujuan Anda

Mari kita renungi kembali, apa yang sebenarnya kita inginkan dalam hidup kita. Jika Anda belum mampu membuatnya dalam jangka panjang, Anda dapat menentukan target yang ingin Anda capai dalam satu tahun. Itulah mengapa ketika pergantian tahun kalender, kita sering mendengar pertanyaan “Apa yang akan Anda lakukan di tahun depan ?”. Dan sayangnya jawaban yang sering kita ucapkan hanya meluap menjadi sekedar basa basi karena kita tidak mampu mewujudkannya.

Lakukan analisa SWOT

Dalam bisnis, kita mengenal analisa SWOT (Strength – Weakness – Opportunity – Threat). Nyatanya analisa tersebut tidak hanya bekerja untuk bisnis, melainkan juga untuk hidup kita. Silahkan renungkan kembali kekuatan dan kelemahan yang Anda miliki. Silahkan ulas kembali kesempatan dan tantangan apa yang akan Anda hadapi ke depannya.

Analisa SWOT tidak hanya berhasil membantu kita merumuskan strategi yang perlu kita rancang dalam hidup melainkan juga mampu memberikan kepercayaan diri bagi kita. Ketika kita menuliskan apa kelebihan kita, disitu kita menyadari betapa hebatnya kita. Ketika kita menuliskan apa kekurangan kita, disitu kita menyadari bahwa kita membutuhkan perbaikan. Ketika kita menuliskan apa ancaman yang akan kita hadapi, disitu kita menyadari bahwa kita perlu waspada dan ketika kita menuliskan apa kesempatan yang dapat kita raih, disitu kita menyadari bahwa jalan kita masih terbuka lebar.

Misalkan, Anisa saat ini memiliki target untuk mendapatkan pekerjaan baru di tahun ini. Anisa melakukan analisa SWOT sebagai berikut ;


Kelebihan
Kekurangan
Pengalaman kerja > 7 tahun di berbagai posisi di HR
Masih menjalani kuliah kelas karyawan
Kesempatan
Perusahaan berkembang membutuhkan prosedur
Mempertajam ilmu di bidang pembuatan prosedur
Mencari relasi di perkuliahan yang memiliki profesi sejenis
Ancaman
Kualifikasi untuk posisi HR minimal D3
Mengikuti sertifikasi profesi
Mengikuti sertifikasi profesi

Setelah memahami apa Strength – Weakness – Opportunity – Threat yang Anda miliki, Anda dapat merumuskan strategi apa yang akan Anda lakukan untuk mengatasinya.

Tentukan Output dan Measurement dari Strategi

Setelah memahami strategi apa yang akan Anda jalankan, maka tentukan output apa yang diharapkan dari strategi tersebut. Berdasarkan output tersebut, tentukan measurement apa yang akan kita gunakan.

Kembali pada Anisa dan strategi yang telah ia rumuskan ;

Strategi
Output
Measurement
Mempertajam ilmu di bidang pembuatan prosedur
-          Seminar yang diikuti mengenai prosedur
-          Buku yang dibaca mengenai prosedur
-          Jumlah seminar
-          Jumlah buku
Mencari relasi di perkuliahan yang memiliki profesi sejenis
-          Aplikasi lamaran
-          Jumlah lamaran
Mengikuti sertifikasi profesi
-          Sertifikasi
-          Tanggal penyelesaian

Tentukan target dan PIC

Setelah menentukan output yang ingin dicapai dan cara mengukurnya, maka selanjutnya Anda perlu menetapkan target dan PIC. Yang dimaksud dengan PIC adalah pihak terkait yang mungkin Anda butuhkan dalam mencapai tujuan Anda.

Misalkan ;

Measurement
Target
PIC
Jumlah seminar
1 seminar per 3 bulan
ABC Training
Jumlah buku
1 buku per bulan
Anisa
Jumlah lamaran
30 lamaran
Dosen MSDM, rekan kuliah
Tanggal penyelesaian sertifikasi
30 Juli 2018
ABC Training, XYZ Training, 123 Training

Menyusun Action Plan


Setelah memahami output apa yang ingin dicapai, kita dapat menyusun langkah langkah apa saja yang perlu kita lakukan agar output tersebut tercapai. Langkah ini memudahkan kita untuk mempersiapkan diri sehingga upaya yang kita lakukan lebih terarah.

Misalkan ;

Output
Action Plan
Sertifikasi
-          Persiapan dana
-          Mencari informasi sertifikasi
-          Komparasi 3 vendor
-          Pendaftaran
-          Pembayaran
-          Program sertifikasi

Dari contoh di atas, kita dapat melihat bahwa Anisa tidak hanya fokus untuk mendapatkan pekerjaan melainkan juga dengan meningkatkan kompetensi yang ia miliki. Hal ini ia dapat setelah ia memahami kekurangan dan kelebihannya serta ancaman dan kesempatannya dalam mencari pekerjaan baru.

Menentukan tujuan adalah hal yang mudah, sedangkan bagian tersulitnya adalah mencapainya. Dalam film Up In The Air, Ryan Bingham (George Clooney) menyampaikan bahwa para atlit digemari penggemarnya karena mereka berani mengejar mimpinya. Para atlit tentu pernah mengalami kekalahan atau cedera dalam mencapai mimpinya, namun nyatanya mereka tetap melanjutkan langkahnya meski mereka tahu bisa saja mereka terluka dalam mencapai tujuannya.


Masing masing dari kita memiliki tujuan yang kita capai meski seringkali kita tidak menyadarinya. Tidak ada kata konyol untuk setiap tujuan kita dan tidak ada kata mustahil untuk mewujudkannya. Dalam mencapai tujuan, kita akan mengalami kegagalan bertubi tubi hingga rasanya kita memiliki ribuan alasan untuk menyerah. Proses meraih tujuan bisa saja menyakitkan dan bisa saja membosankan, namun semakin kuat tujuan kita, kita tak lagi peduli dengan ribuan alasan kita untuk menyerah. Tujuan kita adalah satu alasan kuat untuk kita bertahan, tak peduli seberapa menyakitkan prosesnya.

Bisa saja kita gagal mencapai tujuan kita, namun kegagalan karena mengejar tujuan kita membawa kita menjadi diri kita yang lebih baik. Ketika seorang atlit kalah dalam pertandingan, secara kasat mata ia memang ia tidak mendapatkan sebuah medali namun nyatanya ia memiliki fisik yang lebih kuat akibat latihan yang ia tempuh. Begitu pula kita dan yang dapat kita lakukan hanyalah mengejar apa yang menjadi tujuan kita. Berdiam diri dan berharap waktu membawa kita pada apa yang kita inginkan tidak akan berhasil, karena tujuan kita adalah milik kita. Kitalah yang mencetuskannya, kitalah yang mengejarnya dan kitalah yang menikmati hasilnya.


0 komentar:

Post a Comment