Home » » Mau Marah Marah, Cek Dulu Saldo Tabungan Emosi Anda

Mau Marah Marah, Cek Dulu Saldo Tabungan Emosi Anda

Dalam dunia kerja, adalah wajar jika terjadi sebuah konflik antar individu. Konflik bisa tercipta mulai dari hal berbau profesional hingga personal. Tidak jarang juga, dalam sebuah rapat seseorang akan menghardik orang lain karena menurutnya kinerjanya tidak memuaskan. Sebagian besar berprinsip, ini adalah lingkungan kerja, semua dibicarakan dengan profesional dan jangan dimasukkan ke hati.

Tapi, ketika Anda marah marah apakah saldo tabungan emosi Anda cukup ? Jangan jangan malah minus ?

Hah, saldo tabungan emosi ? Maksudnya ?

Ya, tidak hanya uang saja yang bisa ditabung, emosi juga bisa ditabung. Bedanya, rekening tabungan emosi bisa tercipta tanpa harus Anda minta karena kita adalah makhluk sosial yang pasti memiliki transaksi emosional dengan orang lain.

Lantas, apa yang dikategorikan sebagai setoran dalam tabungan emosi. Pujian, senyuman, sapaan, bantuan dan interaksi positif lainnya dapat dikategorikan sebagai setoran ke dalam tabungan emosi Anda dalam berinteraksi dengan seseorang. Sedangkan sindiran, hardikan, dan segala emosi dikategorikan sebagai tarikan.

Silahkan Anda introspeksi kembali, dalam berinteraksi dengan seseorang mana yang lebih banyak ? Setoran atau tarikan ? Jika lebih banyak tarikannya, jangan heran jika Anda akan menjadi orang yang dihindari dalam lingkungan sosial. Begitupun jika setoran Anda sudah banyak, satu tarikan Anda masih menyisakan saldo yang cukup agar orang lain masih memberikan respeknya kepada Anda.

Masalahnya, dalam bekerja kita seringkali sibuk dengan kedok profesionalisme yang membuat kita melakukan apapun asal kinerja kita tetap baik. Berapa banyak dari kita yang memikirkan perasaan orang lain dan berusaha menjaganya. Berapa banyak dari kita yang akhirnya menjauhi seseorang karena menurut kita ia menyebalkan.

Sadarilah, dalam dunia kerja yang dihadapi adalah sekumpulan manusia yang memiliki hati bukan robot yang digerakkan mesin. Jika Anda ingin dihargai, maka jagalah perasaan orang lain. Toh dalam bekerja, yang harus kita kalahkan bukan orang lain yang berada di organisasi yang sama dengan kita melainkan kita berjuang untuk mengalahkan diri kita yang kemarin. Jadi, untuk apa sih melakukan tarikan emosi yang berakibat hilangnya respek seseorang pada Anda. Harus dipahami, bahwa menjadi orang baik lebih penting daripada menjadi orang pintar.

Kontrol emosi Anda, jaga sikap dan ucapan Anda, dan perbanyak saldo tabungan emosi Anda. Tidak hanya untuk hari ini, tapi tentang bagaimana Anda menciptakan citra diri Anda. Positive person or negative person ? Pilihan ada di tangan Anda.

0 komentar:

Post a Comment